Edukasi dan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi

Basransyah Basransyah,Eka Masrifatus Anifah, Rochmat Bagus Al Fitrah, D.J. Smith, Meutya Dwi Leoriza, Arenita Patricia Sarira, Ilham Tubagus, Nistia Endah Juniar, Nur Laylatul Magfiroh, Reni Anggraini Minanga

Selaparang(2023)

引用 0|浏览0
暂无评分
摘要
ABSTRAKPenggunaan minyak jelantah yang berulang kali dapat membahayakan kesehatan manusia. Selain itu, minyak jelantah yang dibuang ke badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Warga RT 32 Kelurahan Karang Jati Balikpapan mengumpulkan minyak jelantah ke bank sampah. Namun, nilai jual ke pengepul yang sangat murah menyebabkan minyak jelantah tidak memberikan nilai ekonomis yang cukup besar. Minyak jelantah dapat digunakan kembali sebagai bahan baku lilin aromaterapi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan bahaya penggunaan dan pembuangan minyak jelantah serta melakukan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dengan bahan dasar minyak jelantah. Metode kegiatan pengabdian masyarakat dimulai dari survei lokasi, identifikasi permasalahan, perumusan solusi, sosialisasi, persiapan peralatan dan bahan, pelatihan, pemantauan, serta evaluasi kegiatan. Setelah kegiatan pelatihan, terjadi peningkatan pemahaman dan perubahan sikap masyakat menjadi lebih baik terhadap minyak jelantan yang dihasilkan. Sebanyak 53,9% masyarakat mengumpulkan minyak jelantah dan 54% masyarakat menjual minyak jelantah yang dihasilkan, 84,6% masyarakat mengetahui bahwa minyak jelantah dapat diolah menjadi produk baru, dan sebanyak 68,2% masyarakat mengetahui serta memahami cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin aromatherapi. Pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromatherapi menghasilkan produk kreatif bernilai ekonomi tinggi yang dapat menambah pendapatan bagi masyarakat dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Kata kunci: aromaterapi; lilin; minyak jelantah; pelatihan; pencemaran. ABSTRACTUsing used cooking oil can deteriorate human health. Furthermore, the discharge of used cooking oil into water bodies can cause environmental pollution. Residents of RT 32, Karang Jati Village, Balikpapan, have collected used cooking oil in the waste bank and have sold it to used cooking collectors. However, the price of used-cooking oil is very cheap, so selling used cooking oil does not provide much economic value. Used cooking oil can be reused as a raw material for aromatherapy candles. This community empowerment aims to improve the understanding of the impact of using and disposing of used cooking oil and to conduct training in producing aromatherapy candles with basic ingredients of used cooking oil. The method of community empowerment includes surveys of location, identification of problems, formulation of solutions, preparation of equipment and materials, training, monitoring, and evaluation of whole community empowerment activities. After the training, there was an increased understanding and a change in behavior toward cooking oil waste discharge and utilization. The results show that around 53.9% of respondents have already collected used cooking oil, 54% of the respondents have sold the used cooking oil that they collected, 84.6% of the respondent people know that used cooking oil can be reused into new products, and 68.2% of the respondent know and understand how to reuse waste cooking oil into aromatherapy candles. Reusing used cooking oil in aromatherapy candles can produce creative and innovative products with high economic value. Furthermore, selling aromatherapy products can increase income for the community and reduce environmental pollution. Keywords: aromatheraphy; candles; pollution; trainings; used cooking oil.
更多
查看译文
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要