Combination of Biocontrol Agents to Control Shallot Disease in The Field

Jurnal Fitopatologi(2023)

引用 0|浏览0
暂无评分
摘要
Produksi bawang merah di Indonesia menghadapi permasalahan hama dan penyakit yang berat. Penggunaan pestisida menjadi andalan petani hingga saat ini untuk pengendalian hama dan penyakit tersebut. Beberapa agens biokontrol hama dan patogen bawang merah terbukti efektif secara individual, namun belum terintegrasi di lapangan. Tujuan penelitian ialah mengevaluasi kombinasi agens biokontrol dengan efektivitas terbaik untuk menekan insidensi penyakit utama bawang merah di lapangan. Percobaan lapangan dilakukan di Tegal, Jawa Tengah, salah satu sentra penghasil bawang merah di Indonesia. Perlakuan yang diuji ialah kombinasi Fusarium nonpatogenik (FNP) + plant growth promoting rhizobacteria (PGPR)+ khamir antagonis (KA), FNP + KA, PGPR + KA, FNP+PGPR, fungisida sintetik, dan tanpa perlakuan (kontrol). Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan sebagai blok. Semua perlakuan kombinasi agens pengendali hayati dan fungisida sintetik menunjukkan perbedaan nyata dengan perlakuan kontrol dalam menekan penyakit busuk batang (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) dan bercak ungu (Alternaria porri), tetapi tidak berbeda nyata antarperlakuan. Produktivitas bawang merah dengan perlakuan agens pengendali hayati memiliki bobot umbi segar yang cukup tinggi. Tanaman dengan perlakuan agens hayati PGPR + KA dan FNP + PGPR memiliki bobot umbi segar yang paling tinggi di antara perlakuan agens pengendali hayati lainnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi kombinasi agens pengendali hayati berpotensi menekan penyakit bawang merah di lapangan.
更多
查看译文
关键词
biocontrol shallot disease,biocontrol agents
AI 理解论文
溯源树
样例
生成溯源树,研究论文发展脉络
Chat Paper
正在生成论文摘要